Senin, 29 Desember 2014

Si Bintang Wangi Bunga Kenangga

 
Berziarah kemakam atau kuburan  adalah ritual penting bagi masyarakat jawa,terutama bagi  yang masih teguh dengan budaya kejawen.DiDalam kalender penangalan jawa disetiap bulannya setiap hari  kamis kliwon  masyarakat berkunjung atau berziarah ke makam untuk mendoakan orang tua atau sanak saudara yang sudah meninggal,kemudian biasanya di lanjutkan dengan pembacaan doa tahlil dan yasinan di Masjid atau Mushola pada malam jumat legi nya.Ketika berziarah biasanya  orang membawa bunga untuk di taburkan kemakam,di tempat saya tinggal bunga yang di gunakan biasanya terdiri dari beberapa jenis bunga seperti bunga mawar,sedap malam,bunga soka dan yang paling umum di gunakan adalah bunga kenanga...Dan saya inggin membicarakan dengan lebih dalam tentang bunga kenanga sepanjang yang saya tahu,karena jujur saja sebelumnya saya tidak pernah tahu seperti apa bunga kenanga itu.Hanya sekedar tahu nama tapi tidak pernah melihat apalagi berhubungan secara langsung dengan bunga wangi berbentuk bintang enam menunduk ini.
Pohon kenanga cukup mudah ditemui karena biasanya di tanam dipekarangan rumah penduduk,walaupun  banyak yang ditanam dalam skala besar perkebunan (saya belum pernah melihat perkebunan bunga kenanga)karena bunga kenanga juga banyak mengandung minyak yang biasanya digunakan  untuk bahan dasar parfum.Biasanya Pohon Kenanga yang tumbuh dipekarangan rumah tinggi pohonnya terbatas antara 1sampai 2 meter dibandingkan dengan pohon kenanga di alam terbuka yang tingginya bisa mencapai 5 sampai 10 meteran,entah karena memang berbeda varietas atau apa.Perbedaan lain nya terlihat dari bentuk bunganya jika pohon kenanga rumahan kelopak bunganya kecil kurus cenderung memanjang sedangkan bunga kenanga yang tumbuh di alam terbuka kelopak bunganya lebih lebar dan besar.
Kota Blitar adalah termasuk sentra produksi utama bunga  kenanga di jawa timur selain memasok untuk kepentingan daerah sendiri biasanya pedagang2 bunga dari kota lain seperti kota malang mengambil barang pasokananya dari  Kota Blitar.sentra perdagangan bunga kenanga terletak di pasar legi yang terletak tidak jauh dari alun2 kota Blitar.Bunga Kenangga di jual perkilo harganya tidak menentu tergantung kondisi, rata2 dijual 15 ribu perkilo atau kadang 20 sampai 30ribu perkilo bahkan ketika lebaran tahun 2014 kemaren harga perkilonya mencapai 110 -125 ribu rupiah. Setiap Bulannya dalam satu tahun terakhir saya rutin berkunjung ketempat ini untuk membeli bunga kenanga karena ibu mertua saya khusus setiap hari kamis kliwon berdagang bunga eceran untuk warga sekitar tempat tinggal..Itulah interaksi saya dengan bunga yang selama saya tinggal di kota serang belum pernah sekalipun (kuper kali yah...wak wak..) melihat langsung pohon dan bunga kenanga.

Kamis, 31 Juli 2014

Gunung Kelud

,
Andai saja saya mengunjungi gunung kelud sebelum meletus bulan februari kemaren,tentu masih bisa melihat dari dekat tumpukan kawah larva yang mengunung yang di sebut anak gunung kelud,masih bisa menyelusuri terowongan sepanjang 100 meter lebih,masih bisa menapaki anak tangga untuk mencapai puncaknya.Pasca letusan yang menghebohkan indonesia di bulan februari kemaren pemandangan di gunung kelud berubah total,terowongan dan anak tangga sudah tidak terlihat tertimbun matrial letusan ,untuk naik kepuncak terdekat pengunjung harus bersusah payah melawan debu dan licinnya pasir.konon sebelum erupsi di sini ada wahana flying fox dan tempat pemandian air panas. kini dari puncak terdekat pengunjung hanya bisa melihat permukaan gunung yang hanya tampak bebatuan saja tanpa di tumbuhi hijaunya dedaunnan..


Pemandangan dari puncak terdekat ke arah pintu masuk

Langkah awal pendakian
Dibalik gunung ini kawah baru gunung kelud berada 
Jalan sepanjang menuju puncak gunung kelud di penuhi dengan perkebunan nanas dan barisan pohon sirsak

Sabtu, 21 Juni 2014

Main ke Lumpur Lapindo

Tumpukan batu dalam jaring kawat sebagai tanggul penahan lumpur
Suatu sore menjelang maghrib dalam sebuah perjalanan dari kota Surabaya menuju kota Malang,duduk di samping kiri sebuah mobil travel.Di tengah cuaca yang mulai mengelap saya terheran2 melihat bangunan rumah2 di pinggiran jalan nampak kosong seperti tidak berpenghuni padahal kondisinya masih sangat layak. Saya juga melihat bangunan rumah yang sudah rubuh,toko yang tutup sebuah pom bensin dan masjid yang berdiri bersampingan nampak kosong.Disepanjang jalan tidak terlihat aktifitas kehidupan seperti keadaan sebuah jalan raya pada umumnya,hanya tampak beberapa orang  sedang mengobrol digang pinggir jalan. Sempat sekejap melihat di samping kanan jalan saya melihat tumpukan batu granit yang di tata rapih di dalam kawat seperti membentuk  sebuah benteng tinggi sepanjang jalan.Mobilpun yang saya tumpangi terus melaju menuju kota malang.Ketika sampai di rumah saya masih penasaran dengan apa yang saya lihat tadi segera saya hidupkan laptop trus buka google earth...Ooalah ternyata itu toh daerah bernama Porong Tempat terjadinya malapetaka dahsyat Lumpur Lapindo.Selama ini cuma tahu dari media tentang dahsyatnya bencana semburan lumpur uap panas lapindo brantas.Segera saja saya mengatur rencana untuk melihat secara langsung bencana yang telah membuat 25ribu orang mengungsi,merendam hampir 11ribu rumah penduduk di 16 Desa dari 3 Kecamatan.Belum lagi puluhan pabrik yang harus tutup,kantor pemerintahan tempat ibadah,sekolah. Entah berapa nilai kerugianya, konon pihak Aburizal Bakrie sebagai pemilik PT Lapindo Brantas sudah menghabiskan 9trilyun lebih untuk menganti rugi harta benda penduduk yang terkena bencana...Sungguh bencana yang dahsyat... Dan ini hasil kunjungan saya ke lokasi bencana
Sekolah Kosong Di Tinggal Siswanya
Kubah Sebuah Masjid Yang Terendam
Tugu Peringatan dengan latar belakang patung berpakaian warna kuning yang sangat mirip Aburizal bakrie
Semburan Uap Lumpur Panas
Peringatan Berbau Politik 8 Tahun Tragedi Lapindo
Peringatan Politik 8 Tahun Tragedi Lapindo
Sebuah Daratan Hasil Dari Semburan Lumpur Yang Mengeras
Semoga Bencana dahsyat hasil dari kecerobohan manusia seperti tragedy lapindo tidak terjadi lagi di Indonesia...Amien

Jumat, 30 Mei 2014

Gunung Kawi

Setelah melewati jalan naik turun berkelok kelok akhirnya nyampai juga di desa Wonosari tempat pesarean atau penziaraan Gunung Kawi.Berada di daerah pegunungan saya sempat mengira kalau tempat ini pasti sunyi sepi,dugaan saya ternyata salah tempat ini ternyata cukup ramai mirip kota diatas gunung.

Sempat nyasar saya binggung dimanakah lokasi penziaraan berada ternyata pengunjung harus memarkirkan kendaraanya terlebih dahulu,kemudian kita berjalan kaki sekitar 200 ~300 meter melewati lorong jalan di mana dikanan kirinya kita bisa menemui rumah makan,penginapan,pedagang oleh atau rumah2 penduduk.Sebelum mencapai pintu gerbang penziarahan di kanan kiri berjejer para pedagang bunga yang wajib di beli oleh calon peziarah.
Di depan gerbang aroma mistisnya memang sangat terasa,Disamping kanan ada bangunan dibagian dalamnya seperti kelenteng ada tempat untuk membakar hio sedang disamping kiri sebuah loket pembelian makanan untuk sesajen lengkap dengan harganya konon semakin mahal makanan yang kita sembahkan semakin banyak keberuntungan yang akan kita raih.untuk masuk kelokasi makamnya sendiri tidak dipungut biaya.saya melihat banyak orang dari etnis tionghoa berjiarah kesini padahal orang yang di makamkan disini adalah seorang muslim anak buah dari pangeran Diponegoro.Secara pribadi saya tidak ada niat untuk berjiarah cuma sekedar jalan2 inggin tahu saja,karena image saya tentang gunung kawi adalah tempat pesugihan lumayan serem,jadi dari awal gak ada niat.

Kamis, 29 Mei 2014

Masjid Tiban Turen Malang

Pintu Gerbang Utama
Berlokasi di bagian selatan kabupaten Malang tepatnya di wilayah yang masuk pada Desa Sananrejo kecamatan Turen berdiri sebuah Masjid.Masyarakat sekitar menyebutnya sebagai masjid Tiban atau masjid yang tiba2 berdiri sendiri tanpa di ketahui oleh warga sekitar,dan konon di bangun oleh mahluk Jin,dalam satu malam (mirip kisah pembangunan candi lorojongrang di jogja).Padahal masjid yang selain megah dan indah juga mempunyai desain yang sangat unik ini sejatinya adalah sebuah sebuah pondok pesantren bernama Salafiah Bihaaru
Bahri Asali Fadlaailir Rahmah.Hebatnya arsitek perancang di kerjakan oleh pemilik pesantren yaitu bapak KH Achmad Bahru Mafdloludin Sholeh dan proses pengerjaanya di lakukan oleh para santri pesantren itu.

Bagian Bangunan yang belum selesai di bangun
Secara Fisik bentuk bangunan masjid belum selesai 100persen masih banyak bagian2 mesjid atau bangunan di luar gedung utama yang masih mangkrak,tapi tidak akan mengurangi kekaguman saya akan kemegahan komplek pesantren yang pada bagian tertentu sangat mirip dengan kuil hindu jika saja tanpa hiasan ornamen kaligraphi huruf arab yang menempel di dinding bangunannya.


Komplek Pesantren yang berubah jadi lokasi wisata religi bagi masyarakat wilayah Malang dan Jawa Timur ini disayangkan mempunyai jalan masuk yang sangat sempit yang kanan kirinya di penuhi barisan lapak pedagang souvenir.Mengingat potensinya ada baiknya kalau pemerintah setempat atau pihak yang berwenang membuatkan jalan masuk lain kelokasi ini,kekurangan lain di mata saya yang hoby photographi,susahnya mencari angle atau sudut untuk mengambil photo komplek pesantren secara keseluruhan dalam satu frame.Dalam perjalanan menuju masjid Tiban di Turen Saya baru tahu bahwa Pt PINDAD salah satu BUMN yang memproduksi peralatan Militer mempunyai Cabang pabrik di daerah Turen.
Pabrik Pt PINDAD Cabang Turen Ternyata tempat membuat amunisi Peledak untuk TNI  woww... salut Untuk Kota Turen.

Senin, 19 Mei 2014

Candi Jago Malang


Seorang teman di korea yang asli orang Malang merekomendasikan ke saya agar saya mengunjungi sebuah candi di daerah  Tumpang kabupaten Malang,dia bilang di sana pasti ada sesuatu yang Wow,sesuatu yang pasti akan membuat saya kagum ujarnya.Setelah melakuan perjalanan hampir satu setengah jam saya sampai ke lokasi yang di tuju,lokasinya dibelakang pasar Tumpang.Ternyata di lokasi saya tidak menemukan sesuatu yang istimewa selain sebuah candi bernama Jago,arca dewa Shiwa dan arca sebuah kepala entah apa namanya.Area candi Jago ini juga sangat sempit luasnya kurang lebih 500 m2di apit oleh sebuah jalan dan rumah2 penduduk
Candi Jago


Arca Dewa Shiwa

Relief di dinding candi Jago
View Dari Atas Candi
Walaupun tidak seheboh seperti kata temen saya,saya tetap selalu mengangumi peninggalan masa lampau berbentuk candi.Satu hal yang saya dapat dari perjalan ini ternyata tempat ini adalah arah jalan menuju gunung Bromo sebuah tempat yang sangat sangat inggin saya kunjungi,dari plang jalan yang saya temui jarak menuju ke gunung Bromo sekitar 40km lumayan dekat.bisa jadi petunjuk kelak ketika saya mengunjungi gunung Bromo.

Tentang Banten Di Kota Malang


Adalah hal lumrah di indonesia nama sebuah kota menjadi nama sebuah jalan  di kota lainnya salah satu contohnya adalah jalan riau di kota Bandung.Di kota Blitar saya sering melihat hal yang sama  sebuah jalan bernama sebuah kota.Begitu juga dikota Malang banyak jalan baik jalan raya besar atau jalan gang kecil di namai dengan nama sebuah kota.Yang unik adalah ketika saya iseng keliling kota Malang setelah habis berkunjung dari Malang Town Square atau MATOS.Ketika melewati taman makam pahlawan saya mengambil arah kiri melewati bagian depan taman makam,mata saya tertuju ke sebuah plang nama sebuah jalan yang tidak terlalu besar tertulis jalan Tangerang,selang beberapa meter di depan mata saya kembali tertuju kepada plang bernama jalan Pandeglang...hhh  sangat menarik saya pikir.
Sebagai orang Banten tentu saya senang dengan pemberian nama jalan tersebut kemudian iseng motor saya belokan untuk memasuki jalan tersebut dan ternyata saya menemukan plang jalan dengan nama kota di Banten lainya seperti jalan Rangkasbitung lalu jalan Serang dan jalan Serang 2 kemudian ada jalan Cilegon bahkan ada juga jalan Banten dan jalan Banten Dalam.
Iseng saya tanyai kepada bapak yang sedang lewat mungkin beliau tahu alasan apa hingga diwilayah ini jalan2 dinamai dengan nama2 tempat di Banten,siBapak tersebut cuma menjawab tidak tahu,beliau malah bilang ada lagi jalan lain bernama jalan Anyer di tempat ini wahhh...Saya tahu di kota Bandung ada jalan bernama jalan Banten dan jalan Serang tapi cuma dua tempat saja tidak selengkap seperti di kota Malang ini.oh iya selain nama kota2 di Banten jalan utama wilayah ini bernama jalan Bandung saya juga sempat melihat plang jalan Cianjur.Sungguh pengalaman mengesankan mengelilingi kota Malang...dan perjalanan menyelusuri kota Malang masih terus berlanjut..semoga saya masih bisa menulis pengalaman lainnya...