Minggu, 11 Januari 2015

Pantai Ngliyep Di Selatan Malang

Jujur saja saya kurang begitu suka menghabiskan waktu berlibur dipantai mata saya tidak kuat dengan silau matahari bila terlalu lama dipantai, lebih suka melakukan petualangan ketempat lain seperti  lokasi peningalan sejarah atau mendaki gunung.Ketika istri mengajak untuk pergi kepantai saya kurang begitu antusias walaupun dengan terpaksa akhirnya saya memenuhi keinginan istri,itung2 untuk lebih mengenal daerah selatan malang saya pikir.Sebelumnya saya pernah mendengar bahwa di daerah selatan malang ada pantai yang indah bernama pulau sempu atau Balekambang tapi karena jaraknya lumayan jauh akhirnya pantai ngliyep saja yang saya tuju karena di sekitar tempat tinggal saya ada plang penunjuk jalan menuju arah kepantai Ngliyep jaraknya sekitar hampir 30km lumayan jauh...Diluar perkiraan untuk menuju kesana ternyata harus melewati jalur berbukit terjal dengan banyak jurang yang lumayan curam.Butuh ekstra kewaspadaan selain jalan yang sempit beberapa kilo meter sebelum mencapai pantai harus melalui jalan yang hancur.Setelah membayar retribusi senilai 15ribu perorang akhirnya sampai juga ketempat tujuan, Rasa penat selama perjalanan terbalas dengan pemandangan sangat indah,luar bisa dalam benak saya pantai ngliyep saya pikir sama dengan kondisi pantai anyer atau pantai di daerah Banten sana ternyata jauh berbeda bila di anyer pantai identik dengan pohon kelapa di sini malah jarang di temukan pohon kelapa,hamparaan pasir putih yang landai berbatasan langsung dengan rimbunnya hutan dengan pohon2 besar sungguh sangat membuat nyaman membuat sinar matahari tidak terlalu silau di mata.Selain pantai yang landai disini juga terdapat dua pulau karang yang menjorok kelaut dimana ditengah2nya terdapat pantai hampir sepanjang 50 meteran membentuk  sebuah laguna sungguh pemandangan yang sangat menawan kita juga bisa menaiki pulau karang disana selain bisa melihat pandangan langsung kesamudera hindia kedua sisi pantai dan laguna bisa terlihat dengan sempurna.
Saya heran dengan pemandangan seperti ini pantai ini seperti kurang menarik terlihat dari sepinya pengunjung padahal hari itu adalah hari minggu..Jadi semakin penasaran dengan pantai lain didaerah selatan Malang terutama pulau sempu atau Balekambang semoga suatu saat bisa berkunjung kesana...

Istana Gebang Rumah Keluarga Bung Karno

Setiap bulan  sekali rutin Mengunjungi kota Blitar, membuat keingintahuan saya tentang kota ini semakin meningkat. Terkenal sebagai kota tempat lahirnya sang proklamator Republik Indonesia, saya penasaran dengan tempat bung karno lahir dan melewati masa kecil hingga masa remajanya di kota ini.Karena letaknya di tengah kota Rumah Gebang sebutan nama rumah keluarga bung karno jadi sangat mudah untuk di temui, berjarak 2atau 3 kilometer dari tempat peristirahatan terakhir bung Karno.Terletak di jalan Sultan Agung no 69 berdiri sebuah rumah dengan halaman yang sangat luas nampak sebuah pohon langka disamping kiri tepat di tengah halaman berdiri patung bung karno berwarna putih dengan pose yang sangat khas seperti yang biasa di temui di gambar atau lukisan kemudian disamping kanan terdapat gong perdamaian berlambangkan simbol2 agama dan kepercayaan bentuk dan ukuranya sama persis seperti yang terdapat di area pemakaman bung karno.Didalam rumah kita bisa melihat lukisan atau gambar bung karno dan keluarganya, koleksi pribadi atau barang masa lalu yang digunakan keluarga,didalam kamar kita bisa melihat tempat tidur bung karno ketika berkunjung ke Blitar (ketika jadi presiden)
Kamar Pribadi Bung Karno
Barang Koleksi Pribadi Keluarga
Sebuah Transistor Jadoel
Ruang Tengah Penuh Dengan Photo Dan Lukisan
.Untuk masuk kerumah ini tidak dipungut biaya alias gratis pengunjung hanya dikenakan biaya parkir kendaraan.Rumah Gebang ternyata tempat yang cukup menarik untuk dikunjungi terutama bagi generasi muda supaya mengenal sejarah masa lalu dan lebih menghargai para pelaku sejarah.Semoga pemerintah setempat atau pemerintah pusat lebih peduli dengan tempat ini,ada beberapa bagian yang perlu di perbaiki salah satunya mungkin WC atau penataan para pedagang di halaman depan kanan yang terkesan merusak pemandangan.

Sabtu, 03 Januari 2015

Kenangga Ku Mulai Berbunga

Sudah dua kali saya mencoba mencangkok pohon kenanga dari indukan pohon milik tetangga,tetapi slalu gagal karena tidak mau gagal untuk yang ketiga kalinya terpaksa saya membeli bibit bunga kenanga ke pedagang tanaman hargaanya cukup murah hanya 10ribu perbatang dengan tinggi sekitar 40cm sangat pendek sekali,sebenarnya ada bibit pohon yang tingginya satu meter lebih dan sudah bisa berbunga dengan harga 30rb perbatang..Saya lebih tertarik membeli pohon yang lebih kecil karena bapak pedagang bunga menjelaskan bahwa pohon yang lebih kecil itu berbeda spesies dengan pohon kenanga yang biasa saya lihat di halaman rumah penduduk.Perbedaan yang utama ada pada bentuk bunganya jika kenanga biasa kelopak bunga umumnya berjumlah 6 lembar sedangkan Kenangga spesies baru yang  menurut si bapak pedagang bernama kenangga Tumpang jumlah kelopaknya bisa mencapai 16 lembar!!!jumlah yang sangat banyak.Dan setelah ditanam hampir 2bulan tibalah saat yang di tunggu2 bunga kenangganya mulai berbunga dengan bentuk bunga yan berbeda dari pohon kenanga milik tetangga.
Kelopak Bunga Kenangga Tumpang Lebih Banyak
Kenangga Tumpang
Bunga Kenangga yang umum tumbuh di pekarangan rumah

Jumat, 02 Januari 2015

Membuat Arang Sekam Padi


Berawal dari ketertarikan saya akan bunga Adenium dan setelah banyak mendapatkan info saya mulai tertarik untuk melakukan pembibitan sendiri.Sambil menunggu buah pohon adenium menua segera saya mempersiapkan bahan untuk media tanam,dari berbagai info yang saya dapat media tanam terbaik salah satunya adalah arang sekam padi.Cukup sulit mencari sekam  sisa penggilingan biji padi karena walaupun di tempat saya banyak persawahan padi,tapi warga desa ketika akan menggiling padi tidak pernah membawanya ke tempat pengilingan padi mereka cukup menunggu di rumah karena pengilingan padi keliling akan menghampiri warga yang inggin merubah buliran padi menjadi beras.Dan hasil sisa dari pengilingan bulir padi tidak dalam bentuk sekam melainkan dedek halus atau pur yang biasa digunakan untuk makanan ayam atau bebek.Ternyaata memang sulit mencari sekam padi,tapi sukurlah setelah bertanya ke tukang giling keliling tadi saya dapat info tempat untuk mencari sekam sisa pengilingan,ternyata lokasinya lumayan jauh tapi sukurlah akhirnya saya bisa mendapatkan satu karung besar dengan harga lima ribu rupiah saja.Untuk mendapatkan arang sekam hitam cara pembakaranya berbeda dengan cara pembakaran untuk membuat abu gosok.Caranya sangat sederhana,langkah pertama siapkan satu kotak jaring kawat yang ukuran bebas.Disini saya mengunakan ukuran 50×50cm  kemudian digulung membentuk slinder lalu ikat dengan kawat untuk menjaga tetap berbentuk slinder.
Langkah kedua cari tempat yang aman karena proses pembakaran sekam banyak mengeluarkan asap,setelah semuanya oke posisikan berdiri gulungan kawat tadi kemudian taburkan sekam padi disekelilingnya membentuk gunung dengan gulungan kawat tadi di posisi tengah.Langkah ketiga masukan 1 lembar kertas koran kedalam gulungan kawat lalu bakar, diamkan kertas menyala be erapa menit sampai habis terbakar,setelah api mati diamkan saja karena proses pembuatan arang sekam sedang berlangsung ditandai dengan asap mulai keluar beberapa menit kemudian.
Setelah Satu Jam pembakaran
Setelah 2 Jam
Setelah Menghitam Semua Siram Dengan air banyak
Tunggu 1 atau 2 jam kemudian sekam mulai terlihat menghitam di bagian tengah samping,setelah seluruh bagian menghitam siram dengan air yang banyak untuk memastikan bahwa api telah mati (ingat dengan  pepatah bagai api dalam sekam ) dan proses pembuatan arang sekam sudah selesai..Semoga bermanfaat