Eka Bakti Karya |
Dwi Bakti Karya |
Salah satu kelebihan mengunakan kereta api ketika kita berpergian di indonesia adalah,kita bisa melihat dan melewati terowongan atau tunnel.Tidak seperti di korea atau jepang kita bisa mudah menemukan jalan raya yang menembus sebuah terowongan.jalan raya menembus sebuahTerowongan adalah barang langka di indonesia,Bisa di katakan tidak ada satupun jalan beraspal di Indonesia yang melewati sebuah terowongan.Berbeda jika kita naik kereta api kita bisa mengalami bagaimana rasanya melewati sebuah terowongan.Ada sekitar belasan terowongan kereta api di indonesia,baik yang masih digunakan maupun yang sudah tidak digunakan lagi.Hampir semua terowongan di indonesia di buat pada zaman pemerintah Belanda.Hanya satu (sebenarnya dua) terowongan yang di buat oleh para insinyur Indonesia,yaitu sebuah terowongan yang berada di daerah perbatasan kabupaten malang dan kab blitar jawa timur.Terletak di sebuah desa bernama karang kates posisinya berada di antara dua waduk atau bendungan.Ada dua terowongan dalam satu lajur sepanjang kurang lebih 2km.Terowongan pertama sepanjang 850meter bernama Eka Bakti Karya dan terowongan kedua sepanjang 400meter bernama Dwi Bakti Karya.Blia kita datang dari arah malang terowongan bisa di lewati setelah kita melewati stasiun Sumber pucung sedangkan bila kita datang dari arah Blitar kita bisa melewatinya setelah Stasiun Poh gajih.Bisa di bilang inilah karya monumental insinyur indonesia karena sepanjang hampir lebih 70tahun indonesia merdeka hanya bisa membuat dua terowongan.Ini menunjukan bahwa orang indonesia pun mampu jika di berikan kepercayaan untuk mengerjakan karya besar.Terowongan ini di buat bersamaan dengan pengerjaan pembangunan bendungan Brantas karangkates dan bendungan lahor (Ir Sutami)di akhir tahun 60an sampai awal tahun 70an.Konon terowowongan itu di buat karena jalur kerta api sebelumnya yang sudah ada sejak jaman belanda di gusur karena pembangunan kedua bendungan tsb.Sebagai tambahan tak jauh dari atas pintu keluar terowongan pertama (Eka Bakti Karya) terdapat sebuah peninggalan bersejarah yang di perkirakan berasal dari zaman kerajaan singosari,yaitu sebuah Arca Tunggal berbentuk manusia berkepala gajah atau lebih dikenal dengan Dewa Ganesha.Dalam mitologi agama Hindu Dewa Ganesha di digambarkan sebagai perlambang Dewa pengetahuan,kecerdasan kebijaksanaan dan Dewa penjaga dari mara bahaya/bencana.Uniknya Patung2 Ganesha di sini berada dalam posisi berdiri tidak dalam posisi duduk seperti patung Ganesha umumnya.
t
Arca Ganesha Karang kates |
Trowongan dalam Tanda merah |
Kereta Api Gajayana keluar dari terowongan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar